
Persaingan di Formula 1 musim 2025 memanas tidak hanya di lintasan, tetapi juga di balik layar. Red Bull secara resmi mengajukan laporan kepada FIA, menuduh McLaren dan Ferrari menggunakan desain sayap belakang fleksibel yang melanggar regulasi teknis F1. Tuduhan ini memicu tanggapan resmi dari FIA, serta memengaruhi dinamika antar tim papan atas di paddock.
FIA McLaren Red Bull Ferrari 2025
Laporan tersebut menyebutkan bahwa McLaren dan Ferrari diduga memakai sistem aerodinamis serupa dengan “mini-DRS”, yang memungkinkan elemen sayap membuka saat kecepatan tinggi untuk mengurangi hambatan udara. Meskipun FIA sebelumnya menyatakan desain sayap McLaren telah lolos pengujian teknis dan legal secara regulasi, Red Bull tetap bersikeras bahwa terdapat penyimpangan teknis yang patut diselidiki.
FIA merespons dengan mengirimkan tim inspeksi teknis ke fasilitas McLaren di Woking dan Ferrari di Maranello untuk menilai legalitas perangkat aerodinamis mereka. Hingga saat ini, belum ditemukan pelanggaran signifikan, meskipun penyelidikan tetap berlanjut.
CEO McLaren, Zak Brown, membalas tuduhan Red Bull dengan menyebutnya “tidak berdasar” dan menyerukan agar setiap laporan resmi yang diajukan ke FIA disertai konsekuensi finansial bagi pihak yang gagal membuktikan klaimnya. Ini dilakukan agar tidak terjadi manipulasi antar tim hanya demi kepentingan kompetitif.
Sementara itu, Ferrari memilih bersikap lebih tertutup. Namun, di sisi performa lintasan, tim berlogo kuda jingkrak ini berhasil menunjukkan kekuatan. Lewis Hamilton berhasil finis ketiga dalam sprint race di Miami, menunjukkan bahwa Ferrari tetap kompetitif meski diterpa isu teknis.
McLaren sendiri tampil luar biasa dengan finis 1-2 lewat Lando Norris dan Oscar Piastri di Miami. Performa tersebut membuktikan bahwa mereka bukan hanya kuat dalam strategi, tetapi juga memiliki mobil yang sangat kompetitif di musim ini.
Secara keseluruhan, investigasi FIA ini menjadi sorotan utama dalam kalender Formula 1 2025. Apakah hasilnya akan mengubah klasemen atau reputasi tim masih menjadi misteri. Namun satu hal pasti: drama dan politik di F1 musim ini tidak kalah menarik dari aksinya di lintasan.
FIA McLaren Red Bull Ferrari 2025
Post By petir138